Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apakah Orang Gila Merasakan Sensasi Kegilaannya?

Judul artikel blog yang mungkin terkesan agak kekurangan ide yak? Membahas, menerka sensasi apa yang dirasakan oleh orang gila. Tapi mau bagaimana lagi. pikiranku pengin menulis tentang masalah ini. Sebagaimana kita bisa pahami kita tidak pernah benar-benar tahu sensasi dari sebuah kejadian kecuali jika kita mengalaminya.

Sebagai manusia tentu pengalaman kita berbeda-beda meski secara garis besar kita semua akan memasuki ruang-ruang yang biasa kita istilahkan dengan ujian hidup.

Apa kamu yakin mentalitas dan pikiran kamu baik-baik saja? Bagaimana kalau "baik-baik saja" yang kamu rasakan sebatas usaha untuk mencegah diri dari kejatuhan menjadi gila. Darimana datangnya rasa sakit tersbut? Aku lebih setuju bahwa rasa sakit tersebut datangnya dari pemikiran, pemikiran yang dipicu oelh banyak hal dalam hidup ini.

Apakah Orang Gila Merasakan Sensasi Kegilaannya?

Sensasi Akibat Dari Proses Berpikir

Kamu percaya tidak kalau setiap orang pastinya mengalami sensasi sakit dalam proses berpikir, rasa sakit ini mungkin biasa kita istilahkan dengan stres, linglung.

Beberapa orang mampu mengendalikannya sehingga orang tersebut mampu menetap di wilayah Tidak Gila, beberapa yang lain menjadi gila, menjadi orang yang mampu melakukan tindakan di luar dari algortitma logika yang umum. Mereka  mampu melakukan entah itu berwujud ekspresi, ucapan atau bahkan tulisan dan gambar.

Apakah Orang Gila Merasakan Sensasi Kegilaannya

Aku pribadi berpendapat tidak, Label Gila atau Waras adalah sebuah hasil dari pertarungan dalam pemikiran.

Sebagaimana sebuah pertandingan untuk mendapatkan label  siapa menang dan siapa kalah, label gila ini bagiku juga didapat dari sebuah pertandingan internal, yaitu peperangan dalam pemikiran.

Contoh misal pada suatu kasus, ketika kamu kelaparan pada suatu waktu dimana tidak ada opsi selain mencuri, sebagai manusia yang pernah mengenyam pendidiakan moral tentu masalah ini akan menjadi pertaruang seru di dalam otak.

Dalam pikiranmu terjadi pergumulan antara memilih mencuri atau tidak, otakmu akan mereka-reka kemungkinan konsekwensi yang akan terjadi jika memilih mencuri atau tidak mencuri.

Dalam situasi seperti itu, kamu akan merasakan sensasi sakit kemudian kamu akan menjadi korban dari pertarungan antar pemikiranmu sendiri, menjadi bukan pencuri atau menjadi pencuri.

Contoh kasus di atas adalah penggambaran sederhana, kita bisa ambil contoh kasus yang lebih realistis dalam kehidupan sehari-hari misal pilihan untuk bercerai atau tidak, membeli suatu produk atau tidak, membalas perbuatan seseorang atau tidak, dan banyak lagi.

Pertarungan dalam pemikiran pada level sederhana hingga level rumit akan mengakibatkan rasa sakit yang benar-benar menguras energimu, kamu akan baik-baik saja atau menjadi gila itu hanya sebuah konsekwensi.

Berusaha Tidak Menjadi Orang Gila

Masalah lain dari pertarungan pikiran dalam kepalamu adalah di sana tidak ada pilihan kecuali bertarung, satu-satunya pilihan yang ada dan itupun buruk sekali adalah kamu perlu memaksa diri "keluar dari kehidupan ini."

Apakah kamu pernah dengar adanya orang gila yang bun-dir? Kalau aku sih belum pernah mendengar hal itu, kabar tentang orang-orang yang nekat keluar dari pertarunagan internal tersebut malah kadang datang dari orang yang nampak baik-baik saja, macam vokalis Linkin Park, Vokalis Sound Garden, atau juga Kurt Cobain vokalis Band Nirvana.

Kamu tahu artinya? Iya artinya semua orang mengalami sensasi menyakitkan di dalam pemikiran, menggunakan banyak energi untuk sebuah pilihan, lakukan atau tidak, menetap atau pergi, diam atau balas.

Iya berusaha tetap waras adalah sebuah pertarungan dalam pikiran, membuat kita merasakan sensasi menggunakan energi, merasakan sakit, hasilnya kamu akan menjadi orang gila atau orang waras? Hanya realita yang bisa menjawab.

Post a Comment for "Apakah Orang Gila Merasakan Sensasi Kegilaannya?"