Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

6 Istana 1 Negara Indonesia

Istana yang dimaksud adalah Istana Kepresidenan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang saat postingan ini ditulis masih di kepalai oleh beliau Bapak Joko Widodo alias Jokowi [nama aliasnya].

Mengapa ada 6 Istana dalam 1 Negara? Mungkin karena wilayah NKRI sangat luas membentang. Belum lagi latar perjalanan sejarah yang membuat Ruang Kerja Presiden dipaksa situasi untuk berpindah-pindah. Dengan adanya 6 Istana ini Presiden mempunyai Ruang yang nyaman untuk pekerjaanya ketika harus meninggalkan Istana Negara yang utama.

Istana Negara Republik Indonesia

Dilansir dari laman presiden.go.id Istana Negara merupakan Istana yang kerap digunakan untuk menjamu para tamu kenegaraan. Istana Negara dibangun pada tahun 1796 yaitu pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Pieter Gerardus van Overstraten dan selesai pada tahun 1804 pada masa Gubernur Jenderal Johannes Siberg.

Gedung ini semula adalah rumah peristirahatan milik pengusaha Belanda, Jacob Andries van Braam di jalan Rijkswijk (sekarang Jalan Veteran). Gedung ini kemudian dikenal dengan sebutan Istana Rijswijk.

Istana yang dimaksud adalah Istana Kepresidenan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang saat postingan ini ditulis masih di kepalai oleh beliau Bapak Joko Widodo alias Jokowi

Istana Merdeka

Istana Mereka terletak tidak jauh dari Istana Negara. Istana Merdeka dibangaun mulai pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal James Lindon pada tahun 1873. Istana Merdeka sendiri mempunyai banyak nama atau alaias atau julukan yang timbus sebab dengan situasi zamannya.

Istana Mereka terletak tidak jauh dari Istana Negara


Nama alias Istana Merdeka antara lain Istana Koningsplein, Istana Gambir, Istana Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Istana Wakil Tinggi Mahkota Belanda, Istana Van Mook, Istana Saiko Syikikan, dan terakhir Istana Merdeka.

Sebelum dinamakan Istana Merdeka, gedung ini bernama Istana Gambir atau Koningsplein Paleis yang dipakai sebagai Istana Wakil Tinggi Mahkamah Belanda pada zamannya.

Untuk sebutan Istana Merdeka sendiri adalah terkait dengan adanya peristiwa pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat oleh Kerajaan Belanda pada 27 Desember 1949. Acara pengakuan tersebut berlangsung di Istana Gambir, Jakarta, dan Istana Dam, Amsterdam, Belanda. Dari fakta pengakuan tersebut menjadi isnpirasi penggunaan nama Istana Merdeka.

Istana Cipanas

Pendiri Istana Cipanas adalah seorang Gubernur Jenderal Gustaaf Willem baron Van Imhoff, yang juga seorang penggagas pembangunan Buitenzorg [ Bogor ] pada tahun 1742. Istana Cipanas terletak di kaki Gunung Gede yang berhawa sejuk. Sejak zaman kolonial Istana Cipanas sudah dijadikan tempat bagi para Gubernur Jenderal.

Pemandian air panas, sumber air mineral, serta udara pegunungan yang bersih semakin menyempurnakan kompleks sehingga menjadi tempat persinggahan yang digemari oleh para pejabat tinggi. Presiden Soekarno sendiri menjadikan Istana Cipanas sebagai tempat yang baik untuk mencari inspirasi bagi pidato-pidatonya.

Pendiri Istana Cipanas adalah seorang Gubernur Jenderal Gustaaf Willem baron Van Imhoff

Istana Bogor

Dibangaun dengan awal pembangunan pada sekitar tahunn 1745, seperti namanya, Istana Bogor terletak Bogor, tepatnya di pusat kota, di atas tanah relatif datar dengan luas sekitar 28.86 hektar dan terletaj pada ketinggian 290 meter dari permukaan laut.

Dengan beriklim sedang yang berhawa sejuk, Istana Bogor dizaman kolonial menjadi salah satu tempat favorit para Gubernur Jendral Hindia Belanda untuk beristirahat dari penat dan panasnya kota Batavia [ Jakarta ].

Istana Kepresidenan Bogor mulai digunakan oleh pemerintah Indonesia sejak Januari 1950. Setelah usia muda kemerdekaan Indonesia fungsi istana Bogor berubah menjadi kantor urusan kepresidenan serta menjadi kediaman resmi Presiden Republik Indonesia.

Istana Kepresidenan Bogor mulai digunakan oleh pemerintah Indonesia sejak Januari 1950

Bung Karno yang merupakan penikmat karya seni rupa banyak menempatkan berbagi macam karya seni kelas dunia di Istana Bogor ini.

Istana Yogyakarta

Banyak perjalanan sejarah mewarnai Istana Kepresidenan Yogyakarta juga akrab disebut sebagai Gedung Agung ini. Pada perjalanan sejarahnya Istana Yogyakarta diketahui mengalami berkali-kali perbaikan sebab kerusakan-kerusakan dari berbagi peperangan.

Gedung utama kompleks Istana Yogyakarta ini mulai dibangun pada Mei 1824 yang diprakarsai oleh Anthony Hendriks Smissaerat, Residen Yogyakarta ke-18 (1823-1825) yang menghendaki adanya "istana" yang berwibawa bagi residen-residen Belanda sedangkan arsiteknya adalah A Payen.  [ sumber: pariwisata.jogjakota.go.id ].

Gedung utama kompleks Istana Yogyakarta ini mulai dibangun pada Mei 1824 yang diprakarsai oleh Anthony Hendriks Smissaerat

Pada sejarahnya, pada 6 Januari 1946, Kota Gudeg ini menjadi Ibu Kota baru Republik Indonesia yang masih muda dan istana ini berubah menjadi Istana Kepresidenan, tempat tinggal Presiden Soekarno beserta keluarganya, sedangkan Wakil Presiden Mohammad Hatta tinggal di gedung yang sekarang ditempati Korem 072/Pamungkas.

Sejak itu Istana Kepresidenan Yogyakarta menjadi saksi peristiwa penting diantaranya pelantikan Jenderal Sudirman sebagai Panglima Besar TNI pada 3 Juni 1947 dan sebagai pucuk pimpinan angkatan perang Republik Indonesia pada 3 Juli 1947. Dan hingga sekarang Gedung Agung menjadi salah satu dari 6 Istana Kepresidenan Republik Indonesia

Istana Tampaksiring

Istana Tampaksiring adalah satu-satunya yang  dibangun oleh pemerintah Indonesia setelah merdeka. Istana ini menjadi semakin berbeda dengan istana lainnya, sebab Presiden Soekarno memberi banyak masukan pada rancang-bangun Istana Tampaksiring.

Bila lima istana lainnya dibangun dengan gaya arsitektur Eropa, tidak dengan gaya Istana Tampaksiring yang sangat  kental dengan ciri ke Indonesiaan dan nuansa lokal Bali.

Istana Tampaksiring sangat  kental dengan ciri keIndonesiaan dan nuansa lokal Bali

Bila lima istana lainnya dibangun dengan gaya arsitektur Eropa, maka Istana Tampaksiring sangat  kental dengan ciri keIndonesiaan dan nuansa lokal Bali. Tidak ada pilar-pilar besar yang menampilkan kesan keagungan dan kekuasaan duniawi.

Pembangunan Istana Tampaksiring mulai dipersiapkan pada 1956. Pembangunannya dimulai pada 1957 dan selesai 1963. Gedung pesanggrahan Raja Gianyar dirobohkan dan atasnya dibangun gedung utama Wisma Merdeka pada 1957.

Istana Tampaksiring sendiri berdiri di sebuah desa bernama Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar. Lahan pembangunan istana adalah pemberian dari Raja Gianyar. Presiden Soekarno memerintahkan arsitek R.M. Soedarsono membuat rancang-bangun untuk Istana Kepresidenan di sana. R.M Soedarsono adalah arsitek pada Jawatan Pekerjaan Umum.

Demikian 6 Istana Negara beserta beberapa fakta yang diserap dari berbagi sumber terpecaya, semoga menjadi tambahan wawasan untuk kita.

Post a Comment for "6 Istana 1 Negara Indonesia"